Senin, 10 Desember 2018

Cinta Jurusan

1. Sejarah Berdirinya Jurusan Teknik Informatika

         Jurusan Teknik INFORMATIKA adalah satu dari Enam jurusan yang ada di selingkung Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Jurusan Teknik Informatika cikal bakalnya berasal dari jurursan Teknik Elektro pada Prodi D3 Manajemen Informatika dan S1 Pendidikan Teknologi nformasi, setelah proses pengajuan kepada DIKTI untuk pendirian jurusan Teknik Informatika pada tahun 2012.



         Pada awalnya masyarakat sangat mengharapkan dibukanya program studi berbasis IT karena pada saat itu (awal tahun 2000) sedang ada percepatan alih teknologi terutama teknologi informasi, serta industri sangat menunggu lulusan diploma berkompetensi bidang teknologi informasi. Sehingga mulailah dicangkokkannya kepeminatan teknik informatika pada program studi D3 Teknik Listrik.Jurusan Teknik Elektro untuk membuka program studi sendiri yang akhirnya turun pada tahun 2009 dengan nama program studi D3 Manajemen informatika. Ijin penyelenggaraan Program studi D3 Manajemen Informatika di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNESA adalah dengan SK Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 2955/D/T/2008 pada tanggal 4 September 2008. Kemudian dilanjutkan dengan SK dari Rektor Unesa dengan Nomor: 2238/UN38.I/PP/2012 perihal Perpanjangan Prodi dan Pengajuan Akreditasi kepada BAN-PT pada tanggal 19 April 2012.



         Jurusan Teknik Elektro berusaha untuk mengajukan program studi baru bernama S1 Pendidikan Teknologi Informatika (S1 PTI) untuk mendukung pencapaian jumlah guru TIK yang mengajar di SMK sesui dengan Renstra Depdiknas 2005-2009, menuju pembangunan pendidikan nasional jangka panjang 2025 disebutkan bahwa target rasio jumlah SMA dan SMK tahun 2009 sebesar 60:40; tahun 2015 sebesar 50:50; tahun 2020 sebesar 40:60, dan tahun 2025 sebesar 30:70 (Depdiknas,2005). Ijin penyelenggaraan prodi berdasar SK pendirian 201/E/O/2012 tanggal 5 Juni 2012.


         Awal mula berdirinya jurusan teknik informatika adalah pada tahun 2012 itu diselenggarakan suatu kegiatan yaitu pengaderan. Pada saat pengaderan dilakukan, prodi D3 Manajemen informatika dan S1 Pendidikan Teknoligi Informasi ini dianak tirikan oleh Jurusan Teknik Elektro. Maksud dianak tirikan disini yaitu saat pengaderan ada 2 anak maju yang satu dari prodi yang notabennya darii Teknik Elektro dan yang satu dari prodi PTI/MI. Nah pada saat itu prodi PTI/MI ini dihabisin oleh Jurusan Teknik Elektro. Akhirnya timbul rasa sakit hati yang dirasakan oleh sebagian mahasiswa dari jurusan Teknik Informatika. Dengan adanya kejadian tersebut maka mereka bersatu untuk mendirikan Jurusan Informatika sendiri dengan bantuang mahasiswa-mahasiswa dari jurusan lain. Meskipun pada saat itu belum adanya Himpunan Mahasiswa tapi mereka bersatu untuk mendirikan Jurusan Teknik informatika.

2.Visi&Misi JTIF


Teknik Informatika adalah salah satu jurusan di Fakultas Teknik UNESA yang mempelajari bagaimana penerapan logika matematika dalam pengelolaan informasi yang dapat meliputi transformasi data atau pengolahan fakta-fakta simbolik dengan memanfaatkan teknologi komputer seoptimal mungkin.


Visi :
  • Unggul dalam pendidikan dan teknologi informasi


Misi :
  1. Penyelenggaraan manajemen jurusan yang kredibel, akuntabel, dan transparan sesuai standar penjaminan mutu.
  2. Peningkatan lulusan yang berkompeten dan berkarakter.
  3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang keilmuan pendidikan dan teknologi informasi.
  4. Penyelenggaraan pendidikan yang inovatif di bidang teknologi informasi.
  5. Penyediaan sarana dan prasarana dalam pengembangan pendidikan dan teknologi informasi. 
  6. Peningkatan penelitian, penerapan IPTEK bagi masyarakat dan menjalin kerjasama yang berkelanjutan dengan berbagai instansi dan dunia industri.
 3. Konstribusi yang ingin saya lakukan
  1. Menjadikan TI unesa bisa dikenal di indonesia maupun di internasional
  2. Ingin membuat TI menjadi rumah yang nyaman bagi mahasiswa yang lain
  3. menjaga nama baik JTIF baik di dalam kampus maupun di luar kampus
  4. Ingin ikut serta dalam perlombaan bidang TI waktu semester 3 dan membawa nama JTIF

Sabtu, 27 Oktober 2018

Esensi Mahasiswa

Mahasiswa adalah sebutan bagi orang yang sedang menempuh pendidikan tinggi di sebuah perguruan tinggi yang terdiri atas sekolah tinggi, akademi, dan yang paling umum adalah universitas.
Esensi Mahasiswa :
           Esensi berarti dasar, inti, atau landasan yang mendasari. Sedangkan mahasiswa didenifisikan sebagai intelektual muda yang berwawasan luas dan memiliki prinsip serta idealisme yang tinggi. Bila digabungkan, Esensi mahasiswa bermakna landasan yang mendasari diri mahasiswa untuk mampu bersikap dan bertindak selayaknya seorang mahasiswa sejati.

Mahasiswa sejati memiliki esensi yang membuat dirinya pantas disebut sebagai seorang mahasiswa. Dalam hal bersikap, mahasiswa haruslah memiliki sikap :


1. Logis.
         Mahasiswa adalah intelektual yang berarti pengguna daya akal, maka hendaklah pola pikir dan perilaku mahasiswa juga berdasarkan atas logika dan asas rasionalitas (dapat diterima akal sehat). Mahasiswa harus terampil dalam berbicara, dan apa yang diucapkan benar-benar dapat dimengerti tanpa ada makna ambigu.
2. Mandiri dan bebas.
         Mahasiswa seharusnya bersikap secara mandiri yang artinya tidak bergantung dan tergantung dengan orang lain, atau dapat berpikir, mengerjakan sesuatu, dan melakukan tindakan sendiri. Bebas dalam arti tidak terbelenggu atau memiliki keterikatan secara mutlak dengan suatu apapun kecuali dengan prinsip hidupnya sendiri.
3. Kritis.
         Kritis dapat diartikan sebagai jeli dan teliti terhadap segala sesuatunya dan selalu ingin tahu. Jika dirasa terjadi penyimpangan atau tidak sesuai dengan logika, maka ia dapat menyangkal, menolak, dan memberikan saran serta solusi yang lebih baik, sebagai perbaikan atau koreksi. Dengan begitu, mahasiswa bisa membedakan hal yang benar dan hal yang salah.
4. Bertanggung jawab.
         Adalah kemauan dan kemampuan untuk mengetahui dan menanggung resiko atas segala hal yang dia perbuat, serta siap menindaklanjuti segala hasil dari pemikiran, perkataan, dan perbuatannya. Mahasiswa sudah dianggap dewasa, baik secara fisik maupun pikiran, maka sikap tanggung jawab wajib ada sebagai seorang yang dewasa.



Mahasiswa wajib menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai prinsip. Isi dari Tri Dharma antara lain : 1. Pendidikan dan Pengajaran.
2. Penelitian dan Pengembangan.
3. Pengabdian kepada Masyarakat.


Peran mahasiswa sangat penting, yaitu : 1. Agent of Change.
Memberi perubahan ke arah yang lebih baik pada lingkungan sekitarnya, baik dalam lingkup kecil, maupun lingkup yang lebih luas, dengan menjadi bagian dari perubahan tersebut.
2. Social control.
Mengetahui dan menyelesaikan isu-isu sosial yang sedang terjadi di lingkungan masyarakat, serta menyampaikan kebenaran atas isu yang tidak jelas kevalidannya tersebut.
3. Iron Stock.
Menjadi generasi penerus yang akan melanjutkan apa yang sudah dibangun oleh generasi pendahulu, dan membawanya ke arah yang lebih baik lagi.


Mahasiswa terbagi ke dalam beberapa kategori, antara lain : 1. Apatis.
Mahasiswa jenis ini memiliki sikap acuh terhadap lingkungan sosial di sekelilingnya. Ia tak peduli dengan apa yang terjadi pada dirinya, maupun orang lain. Mahasiswa jenis ini rawan DO (Drop Out), dikarenakan jarang mengikuti pembelajaran mata kuliah, UTS, UAS, maupun kegiatan kemahasiswaan.
2. Aktivis.
Mahasiswa jenis ini merupakan mahasiswa yang aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kampus, mulai dari kuliah hingga keorganisasian. Mahasiswa jenis ini akan menjadi mahasiswa yang dikenal banyak orang, memiliki reputasi yang bagus sehingga memudahkannya lulus dengan cepat.
3. Akademis.
Mahasiswa jenis ini aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas kuliah, dan sering mengikuti lomba-lomba bidang akademis. Namun kebanyakan dari mereka tergolong pasif dalam kegiatan kemahasiswaan, karena lebih memprioritaskan akademisnya.
4. Kritis.
Mahasiswa jenis ini tergolong aktif dalam diskusi pembahasan suatu masalah, baik di dalam kelas, maupun di dalam organisasi. Mahasiswa kritis selalu mempertanyakan setiap perihal yang ia dengar, dan tidak langsung melakukan instruksi yang diberikan kepadanya. Ia memiliki pemikiran bahwa apapun yang ia terima harus diseleksi dahulu, dan dipertimbangkan logis tidaknya.


Mahasiswa dituntut untuk memiliki banyak ketrampilan, yaitu :
1. Hardskill (kemampuan di bidang akademis)
2. Softskill (kemampuan berorganisasi)
3. Selfskill (kemampuan memanajemen diri sendiri)


SUMPAH MAHASISWA INDONESIA!!!

Kami mahasiswa Indonesia bersumpah, bertanah air satu, tanah air tanpa penindasan...
Kami mahasiswa Indonesia bersumpah, berbangsa satu, bangsa yang gandrung akan keadilan...
Kami mahasiswa Indonesia bersumpah, berbahasa satu, bahasa tanpa kebohongan...
Hidup mahasiswa! Hidup mahasiswa! Hidup rakyat!

Sabtu, 06 Oktober 2018

Management Konflik

Managemen Konflik
Narasumber : Annisa J

          konflik adalah suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
          manajemen konflik adalah Serangkaian dalam suatu konflik antara pelaku konflik atau pihak ketiga secara rasional dan seimbang dalam rangka pengendalian situasi dan kondisi perselisihan yang terjadi antara beberapa pihak.

Tahapan konflik:
1. Prokonflik
           periode dimana terdapat suatu ketidaksesuaian sasaran diantara dua belah pihak atau lebih, sehingga timbullah sebuah konflik.


2. Konfrontasi
           Pada tahap ini konflik terjadi semakin terbuka. Jika hanya satu pihak yang merasa ada masalah mungkin pendukungnya mulai melakukan aksi demonstrative atau perilaku konfrotatif.


3. Krisis
           Merupakan puncak konflik, ketika ketegangan dan kekerasan terjadi. Komunikasi normal diantara kedua belah pihak kemungkinan terputus.


4. Akibat
           Suatu konflik pasti akan meninggalkan akibat, satu pihak mungkin menaklukkan pihak lain atau mungkin melakukan perlawanan.


5. Pasca konflik
           Situasi diselesaikan dengan cara mengakhiri berbagai macam konfrontasi, ketegangan berkurang dan hubungan mengarah pada situasi normal diantara kedua belah pihak. 




Macam – macam penyelesaian :
1. Rujuk
           Penyelesaian dengan cara baik – baik.
2. Persuasi
           Penyelesaian dengan cara mempengaruhi pihak yang terlibat.
3. Pemaksaan dan penekanan
           Apabila manajemen konflik tidak dapat dilakukan secara baik – baik, maka dilakukan pemaksaan dan penekanan.
4. Interversi
           manajemen konflik dengan cara campur tangan pihak ketiga. 



Strategi manajemen konflik :
  1. Pengenalan
  2. Diagnosis
  3. Menyepakati solusi
  4. Pelaksanaan
  5. Evaluasi


Fungsi dari manajemen konflik  :
  1. Evaluasi system
  2. Mengembangkan kompetensi




Tipe – tipe manajemen konflik : 

1. Avoiding
           gaya seseorang atau organisasi yang cenderung untuk menghindari terjadinya konflik. Hal-hal yang sensitif dan potensial menimbulkan konflik sedapat mungkin dihindari sehingga tidak menimbulkan konflik terbuka. 

2. Accomodating
           gaya ini mengumpulkan dan mengakomodasikan pendapat-pendapat dan kepentingan pihak-pihak yang terlibat konflik, selanjutnya dicari jalan keluarnya dengan tetap mengutamakan kepentingan pihak lain atas dasar masukan-masukan yang diperoleh.

3. Compromising
           merupakan gaya menyelesaikan konflik dengan cara melakukan negosiasi terhadap pihak-pihak yang berkonflik, sehingga kemudian menghasilkan solusi (jalan tengah) atas konflik yang sama-sama memuaskan (lose-lose solution). 

4. Competing
           artinya pihak-pihak yang berkonflik saling bersaing untuk memenangkan konflik, dan pada akhirnya harus ada pihak yang dikorbankan (dikalahkan) kepentingannya demi tercapainya kepentingan pihak lain yang lebih kuat atau yang lebih berkuasa (win-lose solution). 

5. Collaborating
           dengan cara ini pihak-pihak yang saling bertentangan akan sama-sama memperoleh hasil yang memuaskan, karena mereka justru bekerja sama secara sinergis dalam menyelesaikan persoalan, dengan tetap menghargai kepentingan pihak lain. Singkatnya, kepentingan kedua pihak tercapai (menghasilkan win-win solution). 

6. Conglomeration (mixtured type)
           cara ini menggunakan kelima style bersama-sama dalam penyelesaian konflik

Sabtu, 29 September 2018

Pengembangan karakter

 Pengembangan karakter
Narasumber : Mokhamad Aguk Nur Anggraini
A. Karakter
  • Karakter dapat di istilahkan sebagai sifat-sifat kejiwaan budi pekerti,akhlak yang dimiliki seseorang yang akan membedakan seorang tersebut dengan yang lain.
  • Karakter itu dapat diubah dengan beberapa pengalaman yang sudah kita lalui.karakter kental dengan pengembangan diri dan pengalaman hidup.
  • Karakter merupakan softskill
  • Pelaaran yang kita dapat merupakan hardskill
B.Unsur-Unsur Karakter
1. Sikap
            Semakin baik sikap kita semakin tinggi derajat kita dimata orang.Sikap komponen dari karakter,sikap menentukandi dalam segala hal dengan sikap kita akan dihargai

2.  Emosi
            Emosi penting dalam pembentukan karakter. semakin tinggi emosi kita semakin terbentuk ciri khas emosi kental denganhal-hal religius. Jika emosi kita baikmaka semakin baik kepercayaan diri kita untuk membentuk karakter yang lebih baik lagi.

3. Kepercayaan
            Kepercayaan diri dalam membentuk karakter. Setiap orang punyakelebihan dan kekurangan kita bisa memanfaatkan kekurangan dan kelebihan kita. Kita haruspercaya diri dengan kemampuan kita meskipun kita memiliki kekurangan tetapi kita harus percaya bahwa kita memiliki kelebihan yang orang lain tidak punya.

4. Kebiasaan dan Kemauan
           Kebiasaan merupakan aspek perilaku manusia yang menetap. Berlangsung6secara otomatis pada waktu yang lama. Tidak direncanakan dan diulangiberkali –kali.
Kemauan merupakan kondisi yang sangat mencerminkankarakterseseorang untuk melakukan suatu hal.

5. Konsepsi Diri
Konsep diri adlah pandangan dan sikap individu terhadap diri sendiri.pandangan terkait dengan sikap individu terhadap diri sendirisyarat dengan pengalaman.

C. Unsur Konsep Diri
  • Self ideal : Self ideal yang harus kita capai contohnya dalam perkuliahan kita harus dapat nilai A
  • Self Image : Citra diri kita masing – masing
  • Self Estern : Harga diri kita dengan mempertahankan hagra diri citra diri kita akan Terbentuk.
 Bagaimana cara menghadapi orang yang lebih tinggi?
  1. Jangan malu untuk mengungkapkan . 
  2. kita harus percaya diri untuk mengungkapkan semuanya.
  3. Jangan pernah menjadi mahasiswa yang paling hebat
  4. Mau dan percaya diri jangan pernah minder.
D. Pembentukan Karakter
          Karakter terbentukdari kebiasaan kita, kebiasaan kita saat anak-anak biasanya bertahan sampaimasa remaja . Orang tua bisa mempengaruhi baik/buruk pembentukan kebiasaan anak-anak mereka(lichona,2015:30)
  • Unsur terpenting dalam pembentukan karakter adalah pikiran yang didalamnya terdapat seluruh program yang terbentuk dari pengalaman hidupnya, merupakan pelopor segalanya. Program ini kemudian membentuk pola berfikir yang bisa mempengaruhi perilakunya. 
E. Komponen Karakter Yang Baik
  •   Pengetahuan tentang moral
  •   Perasaan /Penguatan emosi 
  •   Perbuatan bermoral

Pengembangan Dan Manajemen Diri

Pengembangan Dan Manajemen Diri
Narasumber : Febian Fitra Maulana 
Pengembangan Diri adalah suatu proses pembentukan dan perwujudan dari merubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik 

Kegiatan – kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan diri :
  1. Meningkatkan kesadaran diri 
  2. Meningkatkan pengetahuan diri 
  3. Meningkatkan kemampuan atau mempelajari ketrampilan baru 
  4. Membangun atau memperbarui identitas atau harga diri 
  5.  Mengembangkan kekuatan atau bakat 
  6. Mengidentifikasi atau meningkatkan potensi
  7. Meningkatkan gaya hidup atau kualitas 
  8. Meningkatkan kemampuan sosial 
 3 keyakinan dasar untuk menuju sukses:
1.      Ia mau berubah
2.      Ia harus berubah
3.      Ia dapat berubah
Ketiga keyakinan dasar dapat terwujud apabila kita memiliki NIAT . jika kita memiliki niat yang kuat maka semua jalan menuju kesuksesan dapat terwujud.

Mahasiswa harus memiliki Double Track
1.      Track Akademik
2.      Track Organisasi atau Kepemimpinan
     Manajemen Diri
           Manajemen berasal dari bhasa Prancis kuno yaitu Management yang artinya seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen Diri merupakan seni pengaturan diri yang meliputi kegiatan perencanaan , pengorganisasian , pelaksanaan , dan evaluasi untuk mencapai tujuan


Macam macam Fungsi manajemen : 
      1. Fungsi Perencanaan
             Mencakup semua kegiatan yang ditujukan untuk menyusun program kerja selama periode tertentu pada masa yang akan datang berdasarkan visi
2. Fungsi Pengorganisasian
            Mencakup upaya untuk mengorganisasikan semua sumber daya untuk mencapai tujuan.
3. Fungsi Pelaksanaan
            Mencakup semua proses yang telah atau akan dilakukan
4. Fungsi Evaluasi
           Mencakup bagaimana seluruh kegiatan kita mengevaluasi diri seperti akan tetap melanjutkan atau berhenti.


Macam – macam manejemen diri :
1. Manajemen waktu
            Bagaimana kita bisa membagi waktu kita untuk kegiatan sehari hari
2. Manajemen perasaan
            Bagaimana kita bisa megolah perasaan emosi kita
3. Manajemen kegiatan
            Bagaimana kita bisa mebagi kegiatan yang diprioritaskan

Prinsip yang harus dipertimbangkan dalam manajemen waktu :
1. Menyusun rencana
2. Focus
3. Pelaksanaan

Sabtu, 22 September 2018

Etika Berkomunikasi

Etika Berkomunikasi

Oleh: Isti Aning ika harianti

Etika : kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan ahklaq(sikap sehari-hari) 
Komunikasi : proses penyampaian informasi (ide, gagasan, dll)

Tujuan :

  • To Inform (Untuk memberitahuan sesuatu hal)
  • To Entertaint (Untuk menghibur seseorang)
  • To Persuade (Untuk membujuk, sebagai contohnya yaitu pidato)
Faktor Penunjang Komunikasi :
  1. Komunikator (pembawa pesan)
  2. Pesan (gagasan yang hendak disampaikan)
  3. Media (saran untuk menyalurkan pesan-pesan)
  4. Komunikan (penerima pesan)

Etika dalam berkomunikasi :

  • menggunakan intonasi yang tidak membuat lawan bicara merasa terganggu
  • menunjukan ekspresi ramah dan menarik bagi lawan bicara
  • menggunakan pilihan kata yang tidak terlalu berbelit dan mudah dimengerti
  • menunjukan senyum ramah dan bersahabat
  • nenggunakan pakaian yang sopan
  • menggunakan tatapan mata yang ramah
  • sikap yang tenang dan tidak kaku
  • kelancaran berbicara
  • kesediaan menghargai pendapat orang lain
  • gerak gerik dan mimik yang tepat
  • penyaringan suara
  • relevasi atau penalaran
  • penguasaan topik
  • kontak antara lawan bicara
Sikap positif

  1. adanya kesamaan kepentingan antara komunikator dengan komunikan
  2. pikiran atau ide yang diutarakan dapat diterima sebagai sesuatu yang bermanfaat bagi kedua belah pihak
  3. adanya sikap saling mendukung dari kedua belah pihak
  4.  adanya sikap berempati terhadap lawan bicara
Dampak komunikasi yang buruk 
  • tidak ada keterkaitan
  • produktivitas rendah
  • membuat frustasi
  • dapat menyusahkan orang lain
  • membuang waktu

Retorika Kata

Retorika Kata

Menurut KBBI 
          retorika/re·to·ri·ka/ /rétorika/ n 1 keterampilan berbahasa secara efektif; 2 studi tentang pemakaian bahasa secara efektif dalam karang-mengarang; 3 seni berpidato yang muluk-muluk dan bombastis
           istilah retorika secara etimologi berasal dari Bahasa Latin (Yunani Kuno) “Rhetorica” yang berarti “seni berbicara”. Dalam bahasa Inggris kata retorika menjadi “Rhetoric” yang berarti “kepandaian berpidato atau berbicara”. Secara terminologi. retorika dikenal dengan istilah “The art of speaking” yang artinya “seni di dalam berbicara atau bercakap”. Sehingga secara sederhana dapat dikemukakan bahwa, pengertian retorika adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari atau mempersoalkan tentang bagaimana cara berbicara yang mempunyai daya tarik dan pesona, sehingga orang yang mendengarkannya dapat mengerti dan tergugah perasaannya.

Unsur persuasif retorika :
  • suara
  • bahasa lisan yang indah
  • berirama dalam menyampaikan pesan
Pembagian retorika :
  • Monologika (seseorang)  : pidato, sambutan
  • Dialogika (dua atau lebih) : tanya jawab, diskus, debat
Pembinaan teknik bicara
           Pembinaan teknik bicara lebih diarahkan pada teknik bernafas, berucap, bina suara, teknik membaca dan bercerita.

Jenis Retorika :
1. Retorika Publik
         Bertujuan untuk mempengaruhi khalayak umum terhadap kebijakan pemerintah.

2. Retorika Forensik
          Retorika yang berkaitan dengan pengadilan berfokus pada masa lalu yang berkaitan dengan peradilan masa lalu

3. Retorika Demonstrative
          Wacana yang memuji atau menghujat dan sangat mepengaruhi khalayak luas.

Komunikasi yang efektif :
  1. adanya kesamaan kepentingan antara komunikator dengan komunikan
  2. adanya sikap saling mendukung dari kedua belah pihak
  3. masing-masing pihak mencoba menempatkan diri
  4. adanya keterbukaan yang ditampilkan oleh kedua belah pihak
  5. pikiran atau ide yang diutarakan dapat diterima sebagai sesuatu yang mendatangkan manfaat bagi kedua belah pihak

contoh retorika kata :
Ir.Soekarno yang dikenal sebagai orator yang ulung

Berikan aku 1000 orang tua nicaya maka akan kucabut semeru dari akarnya..
Berikan aku 10 pemuda maka akan kuguncangkan dunia
-Ir. Soekarno